koleksi Bufet art deco di Eating Point Makassar..oh so sexy!

Selasa, Mei 29, 2012

Surprise sekali malam minggu kemarin ketemu jejeran bufet art deco di Eating Point mall Ratu Indah. 


Saya suka sekali dengan bufet berstyle retro ini. Kaki langsingnya yang stand miring dan kadang diberi sepatu tembaga...oh so sexy!

Di rumahku juga saya punya tiga koleksi bufet hasil hunting di jalan Bete-bete dan pemberian mertua. Salah satunya baru di refinishing minggu lalu sama si brondong kacci.



Bufet-bufet ini di display di setiap counter makanan...tampilan finishingnya dibiarkan natural dengan tanda khas pudar dan goresan usia lengkap dengan cincin tarikan logamnya.Aksen variasi warna vibrant sengaja di pulas di beberapa sisi dalamnya mungkin untuk meredam kesan yang dianggap buram.

Alur geometris menjadi ciri khas permukaan pintu dan laci-lacinya.


Juga permukaan laci yang ditakik bergelombang seperti seng. Kagum dengan skill tukang pada masa itu dengan alat sederhana bisa membuat furniture yang gak lekang jaman bahkan menjadi statement visualisasi ruang moderen.


Edging lengkung dan selalu disanggah tiang silinder kecil bahkan ada juga yang dibentuk bulat seperti bola! bikin bufet dari era mid century moderen  ini semakin stand out  selalu sukses bikin decak kagum setiap yang datang ke rumahku....kata mereka  koq bisa ya bufet tua seperti ini justru match dengan interior moderen bikin ruang jadi keliatan beda. 

Ini bufet tempat mesin jahit. Putaran dan pijakan kakinya masih utuh didalam. Jika mejanya dibuka, maka mesinnya akan terlipat ke luar, seperti  mesin jahit butterfly punya nenekku, lalu turun ke mamie, di bawa ke Makassar dan masih utuh sampe sekarang di rumah Hartako. 

Jadi inget dulu ketika masih SD kelas 1, suka nemenin mamie menjahit baju, dan klo ditinggal shalat suka mulai coba-coba menjahit kantong mainan, lalu rok rimpel merah bintik-bintik putih plus pasang risleting.Waktu itu mesinnya belum pake dinamo seperti mesin Singer punyaku sekarang.  .

Kekasihku bersama team Makassar Jazz Festival menyelenggarakan acara  International Jazz Day 2012 dengan menampilkan Mangara Jazz Project dan beberapa band lainnya plus Jian, guru private gitar si brondongs kacci, yang pernah berduet dengan Balawan gitaris asal Bali sewaktu perform di Makassar.

Biasanya acara Jazz serupa di selenggarakan di Food court tapi sekarang sudah berpindah ke Eating Point lantai 4 bersebelahan dengan 21 dan XXI.

Lay out Eating Point berbentuk lingkaran mengikuti bentuk plafon berstyle dome. 

Bar minuman dan kue juga lay out sofa dan dudukan melengkung dengan permainan lantai material kayu sebagai centre dari counter-counter makanan  yang diletakkan sepanjang lengkung terluar bersisian dengan open stage, katanya sih lay outnya masih sementara. kedepan akan dibuatkan balkon outdoor.Wow...!

Area lantai dua yang dihubungkan tangga kayu landai  lebar di set membentuk balkon terbuka mengarah ke void melingkar. Kursi-kursi diatur linier mengikuti garis ballustrade.


Permainan kayu pada area entrance, area sofa lengkung dengan aksen stool warna merah dan coklat, kolom bahkan plafon yang dibuat rustic dari susunan bilah-bilah kayu dengan aksen terlepas dibeberapa bagian.
Tata lighting yang diset lebih temaram semuanya mengcreated atmosfir elegan sebuah lounge. Tempat bersantai dengan menu-menu pilihan, saya fav mie titi ditemani live music. Kopi Phunam juga ada lo!


Si sexy sampai juga rupanya ke area cuci tangan yang dindingnya di cat hitam dof  dengan aksen cermin yang disusun acak dan wastafel ala baskom.


Guci tembikar menguatkan aksen klasik dari bufet dan cermin ukir yang dikontraskan dengan wastafel bergaris moderen, di sisi yang bersebelahan dengan open stage. 

Tetep dong aaahhh....gak ketinggalan sesi futu-futunya.

You Might Also Like

2 komentar

  1. itu bufet ibuku jaman aku masih kecil duyyuuu... kalo lemari mesin jahit itu masih ada sampai sekarang di rumah ibuku. dulu wkt kecil sering aku pake main mobil2an... ;-)

    BalasHapus
  2. makasih ya sudah blog walking ke cozyhomeideas....iya, aku suka banget sama bufet spt ini, gak kalah sama perabot moderen ya.

    BalasHapus

Subscribe